Desa Paron-Kediri Peringati Bulan Suro, Lestarikan Upacara Bersih Desa dan Sedekah Bumi

Kepala Desa Paron, Buyung Wicaksono (tengah) saat upacara bersih desa dan sedekah bumi, Selasa (06/08/2024).

Inside News  | Kediri – Dalam rangka memperingati bulan Muharram atau disebut bulan Suro. Pemerintah desa (Pemdes) Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri melaksanakan upacara adat-istiadat bersih desa dan sedekah bumi dengan kirab tumpeng hasil panen masyarakat Desa Paron. Kirab tumpeng ini dilaksanakan dengan keliling desa bersama masyarakat setempat untuk menuju punden-punden para leluhur, Selasa (06/08/2024).

Warga Desa Paron-Kediri membawa tumpeng sedekah bumi dari hasil panen masyarakat Desa Paron yang diarak keliling desa.

Kepala Desa Paron, Buyung Wicaksono menyampaikan kegiatan bersih desa dan kirab tumpeng ini merupakan agenda rutin setiap tahun. Hal itu dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rejeki dengan melestarikan warisan budaya leluhur yang masih di jaga hingga saat ini.

“Kita niatkan memohon kepada Allah SWT agar selalu di berikan nikmat sehat, rejeki yang barokah, dan selalu guyub rukun juga dijauhkan dari balak,” kata Buyung.

Buyung menyebut, bersih desa maupun sedekah bumi merupakan adat-istiadat yang selama ini masih di lestarikan di desanya.

“Tradisi yang sudah menjadi agenda tahunan ini saya meminta seluruh warga Desa Paron terlebih generasi muda dapat terus melestarikannya sebagai bentuk terimakasih dan pangiling-iling kepada nenek moyang atau leluhur Desa Paron yang telah berjasa dalam babat alas hingga menjadi Desa Paron,” imbuhnya.

Kegiatan bersih desa di Desa Paron di meriahkan dengan kirab tumpeng sebagai bentuk sedekah bumi yang dimulai dari Balai Desa Paron menuju Punden Karanglo, kemudian Punden Kembangan, dan terakhir di Punden Aru-Aru.

Salah satu kegiatan bersih desa di Desa Paron-Kediri, ziarah dan kirim doa di Punden Aru-Aru bersama tumpeng sedekah bumi hasil panen masyarakat Desa Paron.

Selain itu, dalam bersih desa juga diadakan kegiatan ziarah kubur leluhur, khataman Al Qur’an, serta ada pertunjukan seni jaranan untuk melengkapi semaraknya bersih desa.

“Alhamdulillah bersih desa dan sedekah bumi dalam peringatan bulan Muharram atau Suro bisa terlaksana kembali. Semoga di tahun depan kita bisa melaksanakan kembali,” tutupnya. *(Dyt)