Dinas Pupr Kabupaten Nganjuk Genjot Normalisasi Sungai Rawan Banjir

Inside News | Nganjuk – Guna menghadapi musim penghujan, Pemerintah Kabupaten Nganjuk melakukan percepatan pengerjaan normalisasi sungai. Normalisasi sungai dilakukan untuk meminimalisir terjadinya luapan air yang mengakibatkan banjir nantinya bila mana musim hujan datang.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Nganjuk menyasar sungai-sungai yang berpotensi terjadinya banjir di wilayah kecamatan Patian Rowo.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Nganjuk Drs Gunawan Widagdo melalui Kepala Bidang Pengairan Rusdi Gunawan menyampaikan, hal ini dilakukan untuk menghilangkan sedimen serta mengembalikan ukuran lebar dan kedalaman sungai sehingga kondisi sungai berfungsi seperti semula sehingga dapat mengaliri air dengan lancar agar tidak terjadi luapan air atau banjir di kala musim hujan.


Dengan pengembalian fungsi sungai , lanjut Rusdi, luapan pada sungai dapat diminimalisir sehingga mencegah banjir yang sering terjadi utamanya di desa yang dilewati oleh aliran sungai.

Untuk normalisasi sungai yang berada di desa Babadan kecamatan Patian rowo . Dinas PUPR Kabupaten Nganjuk menganggarkan Rp 188.778.000 dan proyek dikerjakan selama 120 hari kalender.

Ia juga menambahkan normalisasi tersebut menindaklanjuti instruksi Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi. Yang mana pihaknya juga melakukan inventarisir titik yang mengalami sedimentasi hingga daerah rawan banjir.

“Normalisasi ini program tahunan dari Dinas PUPR sesuai dengan arahan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, dimana kami juga mengidentifikasi daerah yang berpotensi banjir untuk dilakukan normalisasi,” jelasnya jumat (6/10/2023).

Memasuki musim penghujan pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Nganjuk untuk mengenali potensi bencana yang ada di lingkungan sekitarnya.

Untuk mencegah banjir, selain upaya normalisasi yang dilakukan pemerintah, masyarakat juga dihimbau untuk ikut menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

“Selain pendangkalan, luapan air bisa juga karena saluran yang tersumbat sampah. Saya menghimbau masyarakat untuk mengecek saluran air di lingkungan sekitarnya,” pungkasnya. (Adv-Pita)