Kunjungan Perdana Studi Tiru BGP PAPUA Di SMP N 3 Kabupaten Nganjuk
Inside News | Nganjuk – Studi Tiru BGP PAPUA ke beberapa Sekolah di Kabupaten Nganjuk berlangsung pada tanggal 13 Desember 2023. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan studi tiru yakni 20 orang yang terdiri dari PNS BGP Papua, Kepala-Kepala Sekolah Inspiratif dan guru-guru inspiratif.
Kunjungan rombongan Studi Tiru yakni di SMP 1Negeri Nganjuk , SMP Negeri 3 Nganjuk . Kunjungan perdana yakni di SMP 1 Negeri nganjuk yang langsung di terima oleh kepala sekolah dan beberapa guru kelas.
Pada sesi penyambutan di SMP 3 Nganjuk , kepala sekolah Teguh Sujatmika ,” menyampaikan bahwa dalam implementasi kurikulum merdeka SMP 3 Negeri Nganjuk ,
” Kami juga minta permohonan maaf kepada rombongan atau tamu undangan dari Papua bahwa proses pembelajaran sudah usai karena ini sudah sore pukul 16.00 wib , sehingga rombongan studi tiru tidak dapat bertemu dan bertatap muka secara langsung dengan peserta didik dan tidak dapat melihat proses diferensiasi di kelas, sehingga hanya beberapa tenaga pendidik dan kependidikan yang masih berada sekolah. Namun kami sudah membeberkan terkait profil sekolah kami yang mana sebetulnya masih banyak yang di miliki oleh SMP 3 Nganjuk ini , ketika kami dapat kabar mendadak maka kami persiapkan secara maksimal, karena kami sebagai keluarga besar SMP 3 Nganjuk sangat senang dan bangga bisa di kunjungi dari papua. Kami juga punya studio prodcast yang mana ini hanya ada di SMPN 3 Nganjuk. Jadi ini masih satu satunya di semua SMPN se kabupaten nganjuk “, beber teguh.
Sementara itu sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat Robertus Kirwelakubun menyampaikan ,” bahwa tim dari BGP ingin melihat secara langsung program sekolah penggerak dan sekolah non penggerak secara lebih dekat. Baik dalam implementasi maupun manajemen yang dibangun sekolah tersebut “, ungkapnya.
Semoga upaya studi tiru ini dapat menghasilkan inovasi baru bagi sekolah penggerak yang ada di Papua dan peserta studi tiru mendapat ilmu baru dari apa yang telah di lihat di lapangan yang tentu sangat berbeda dari sekolah yang ada di Papua, sehingga nantinya ilmu tersebut bisa dibawa pulang ke Papua dan di sesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing di papua “, harapnya.
Semoga dengan berakhirnya kunjungan Studi Tiru ini, rombongan Papua mendapat pemahaman dan pencerahan lebih baik dan sekolah tersebut dapat menemukan inspirasi baru yang di sesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah masing-masing, dengan tujuan awal yakni mencerdaskan anak bangsa khususnya anak asli Papua”,pungkasnya.(pita)