Menikmati Senja di Taman Pinka Kediri, Perpaduan Hangat Antara Persawahan dan Pedestrian Mirip Malioboro Yogyakarta
Inside News | Kediri – Taman Pinka, sebuah taman yang terletak di pinggir area persawahan di Desa Susuhbango, Ringinrejo, Kediri. Pemerintah desa menamakan tempat itu sebagai Taman Pinka.
Nama Pinka sendiri diambil dari akronim “Pinggir Kali”. Konsepnya sederhana, menyulap pedestrian menjadi miniatur Jl. Malioboro Yogyakarta. Yakni menyediakan tempat duduk dari kursi kayu, tempat duduk seperti bola dunia, dan yang paling mencolok adalah lampunya.
Dengan menggunakan desain yang mirip dengan lampu yang ada di Malioboro dan ditambah tempatnya terbuka, taman ini lebih banyak dikunjungi saat sore hari.
Perpaduan hangat antara persawahan dengan pedestrian yang mirip di jalan Malioboro itu membuat suasana bersantai menjadi lebih syahdu. Tak heran jika taman Pinka menjadi buah bibir di media sosial karena keindahannya.
Siswanto, Kepala Desa Susuhbango mengungkapkan pembangunan taman Pinka ini adalah terobosan untuk membangun desanya. Karena pada dasarnya Desa Susuhbango memang tidak memiliki potensi pariwisata.
“Desa ini sebenarnya tidak punya potensi di bidang pariwisata. Bahkan untuk membuat taman desa ini (kami) tidak memiliki lahan. Lalu saya berinisiatif membuat trotoar diatas sungai, pembangunan ini saya rintis mulai tahun 2021,” terang Siswanto.
Siswanto menyadari bahwa pemandangan sunset nya bagus. Kemudian dia menyewa sawah di sebelahnya untuk ditanami padi dan diberi gazebo serta lampu gantung. Bertambahnya fasilitas membuat pengunjung semakin banyak. Terutama saat sore hari.
Saat ini Taman Pinka sudah dilengkapi dengan tempat kuliner, panggung, dan toilet. Jumlah tempat kuliner dilokasi taman Pinka pun juga sudah cukup banyak yakni sekitar 41 lapak pedagang.
“Saat ini untuk tempat kuliner ada 33 lapak dari warga desa, dan delapan lapak dari pedagang luar desa,” jelas Siswanto.
Adanya Taman Pinka ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga, meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) serta bisa menjadi icon Desa Susuhbango.
“Mereka datang mulai jam 16.00 sampai malam, jadi dari sore sudah ramai pengunjung bahkan dari luar desa juga banyak yang berdatangan, saya berharap warga desa saya senang dengan adanya taman Pinka ini bisa membantu perekonomian warga, meningkatkan PAD, dan bisa menjadi icon desa,” imbuhnya.
Pengunjung paling ramai saat ini terjadi saat akhir pekan. Biasanya hari Sabtu dan Minggu, jumlahnya naik berkali lipat dari hari biasanya.
Akses pedestrian di Taman Pinka, Desa Susuhbango, Ringinrejo, Kediri ini akan ditutup pada pukul 16.00 dan kendaraan dilarang melintas saat sore hingga malam hari.
Karena itu, pengelola wisata Taman Pinka menyediakan parkir khusus bagi para pengunjung yang membawa kendaraan ke lokasi wisata. Semua orang bisa menikmati Taman Pinka secara gratis.
Untuk warga dari luar yang membawa kendaraan hanya dikenakan parkir. Tarif kendaraan roda dua cukup Rp 2 ribu. Sedangkan untuk roda empat dikenakan biaya sebesar Rp 5 ribu. (Pit)